Sejarah Pembentukan Paskibraka

A. BENDERA PUSAKA

Proklamasi kemerdekaan RI dikumandangkan pada hari Jumat 17 Agustus 1945 jam 10 pagi di Jl. Kebangsaan Timur no. 56 Jakarta. Bendera kebangsaan RI dikibarka oleh dua muda-mudi yang dipimpin oleh Latief Hendradiningrat. Bendera kebangsaan ini dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno.

Pada saat istana presiden gedung agung Yogyakarta dikepung oleh Belanda, Bapak Husein Mutahar dipanggil oleh Soekarno untuk menyelamatkan bendera pusaka. Husein Mutahar menyelamatkan bendera pusaka dengan cara memisahkan antara bagian yang merah dengan yang putih perisatiwa tersebut terdapat dalam buku Bung Karno yang berjudul “ PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT “ karya Cindy Adam. Setelah bendera merah putih berhasil diselamatkan atas bantuan Ibu Pera Dinata yang menjahit kembali kain merah putih.

B. PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH DI GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA

Menjelang hari kemerdekaan RI yang ke-2 Bapak Husein Mutahar dipanggil kembali oleh Soekarno untuk memimpin pengibaran bendera. Pada saat itu Husein Mutahar mempunyai pemikiran bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan maka pengibara sebaiknya dilakukan oleh seluruh pemuda di Indonesia. Lalu Husein Mutahar menunjuk lima orang pemuda ( 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan ), salah satu pengibar bendera adalah bernama Titik Dewi. Pengibaran bendera pertama kali dilaksanakan di Istana Merdeka Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1950.


C. PERCOBAAN PEMBENTUKAN PENGGERAK BENDERA PUSAKA TAHUN 1967

Tahun 1967 Husein Mutahar mengembangkan ide tentang cara pengibaran bendera, beliau mengembangkan formasi pengibaran menjadi 3 kelompok, yaitu pasukan 17 sebagai pengiring, pasukan 8 sebagai pembawa atau inti, dan pasukan 45 sebagai pengawal.

Pada tahun 1973 Idik Sulaiman melontarkan nama untuk anggota pengibar bendera pusaka dengan sebutan “ PASKIBRA “.

You Might Also Like

0 komentar


Chatting Yuk...

Flickr Images